Kamis, 27 Desember 2012

[121227/OFFICIAL] 'The Promise' Musical Open Rehearsals

[121227/OFFICIAL] LEETEUK 'The Promise' Musical Open Rehearsals

annyeong haseyo,,readers*peluk readers atu''
ketemu lagi nih sama Oi adik kandungnya Leeteuk*xixi

kali ini Oi mau nunjukin beberapa foto Oppa Oi nih..siapa coba??
iya Oppa Oi itu Uri Leader Super junior "Leeteuk" ato sekarang menjadi Tentara Park Jung soo
karena Oppa ini lagi ngejalanin kewajiban pada negaranya(Wamil).
Beberapa minggu lalu Oppa berhasil menyelesaikan masa latihan selama 5 minggu dan mendapat gelar Raja menembak karena kemahirannya membidik target(daebakkk oppa).

Jiwa Oppaini memang gag jauh2 dr namanya dunia Entertaiment readers,,buktinya setelah selesai masa latihannya Oppa didaulat untuk memerankan tokoh tentara di drama musikal THE PROMISE yang akan digelar februari nanti oleh pemerintah KORSEL.

Ininih Oi bagiin foto Oppa waktu Latihan resmi Drama musikal The Promise kamis kemarin tanggal 27 Des 2012








































 

Rabu, 26 Desember 2012

CHO KYUHYUN






Cho Kyuhyun (조규현 / Jo Gyuhyeon) atau lebih dikenal dengan nama Kyuhyun adalah penyanyi dari Korea Selatan yang merupakan anggota boyband dari Super Junior. Kyuhyun merupakan anggota yang paling terakhir bergabung dengan Super Junior sekaligus juga yang termuda (maknae). Kyuhyun termasuk salah satu lead vocalist di Super Junior. Kyuhyun bersekolah di Sekolah Menengah Shinchung, Sekolah Perguruan Tinggi Yumkwang, Universitas Kyunghee. Kyuhyun mempunyai kakak perempuan yang bernama Cho Ahra. Kyuhyun pernah memenangkan olimpiade matematika dan meraih medali emas. Kyuhyun juga menempati posisi ke 2 dalam IQ tertinggi dalam Super Junior yang posisi pertamanya diduduki oleh Kibum yang memiliki IQ 138. Kyuhyun ternyata pernah menderita penyakit Pneumothorax bukan karena kecelakaan, tetapi saat masih kuliah. Pneumothorax itu sendiri adalah penyakit kolaps paru paru, itu sebabnya dada Kyuhyun sering sakit jika terlalu lelah menyanyi.


Nama : Kyuhyun
Nama Asli : Cho Kyuhyun
Nama (cina)  : Zhao Kui Xian
Tanggal Lahir : 3 Februari 1988 
Tempat Lahir : Seoul, Korea Selatan
Tinggi : 180 cm
Berat : 68 kg
Golongan darah : A
Pendidikan : Sekolah Menengah Shinchung, Sekolah Perguruan Tinggi Yumkwang, Universitas Kyunghee
Group : Super Junior K.R.Y., Super Junior China
Cyworld : sneezes
Fancafe : http://cafe.daum.net/aekyu 

Twitter : http://twitter.com/GaemGyu 



Biografi Cho Kyuhyun

Pra-debut

Kyuhyun dikenal setelah menjadi juara III dalam kontes menyanyi Chin Chin Singing Competition pada tahun 2005. Ia dikontrak oleh SM Entertainment Korea dan bersama-sama dengan idola Chin Chin lainnya menyanyikan ulang lagu DBSK yang berjudul "Hi Ya Ya". Sebelum ia bergabung menjadi anggota Super Junior, pada awalnya Super Junior adalah grup proyek yang anggotanya akan "lulus" setelah beberapa lama bergabung. Pada awalnya banyak fans yang kecewa dengan penambahan Kyuhyun ke dalam grup, namun dengan cepat ia diterima oleh fans sebagai member ke-13 dan terakhir dari Super junior.

Debut

Pertama kali Kyuhyun tampil di media sebagai anggota Super Junior pada liputan jacket photoshoot single "U", 23 Mei 2006. Penampilan debut Kyuhyun adalah pada tanggal 26 Mei 2006 di SBS I-Concert, saat itu ia turut menampilkan single "U". Penampilan tersebut juga adalah penampilan pertama Super Junior sebagai grup permanen dan bukan lagi grup proyek.

Sub-Grup

Kyuhyun menjadi bagian di beberapa sub-grup Super Junior antara lain Super Junior K.R.Y, SM The Ballad dan Super Junior M. Di Super Junior K.R.Y, Kyuhyun bersama Yesung dan Ryeowook membawakan lagu-lagu yang cenderung bergenre ballad dan menunjukkan kemampuan vokal mereka. Sementara di Super Junior M, genre lagu yang dibawakan tidak jauh berbeda dengan Super Junior, hanya saja berbahasa Mandarin. Kyuhyun menjadi salah satu dari 5 anggota asli Super Junior yang juga merupakan anggota Super Junior-M, bersama Hangeng, Siwon, Donghae, dan Ryeowook. Selain ikut bergabung dalam sub-grup Super Junior, Kyuhyun juga tergabung dalam S.M. The Ballad bersama artis SM lainnya mulai dari Jonghyun-Shinee, Jay-TRAX, dan Jino yang merupakan artis baru di SM.

Tragedi Kecelakaan April 2007

Pada tanggal 19 April 2007 dini hari, 4 anggota Super Junior bersama 2 orang manager mengalami kecelakaan mobil yang mengakibatkan mereka harus dibawa ke rumah sakit. Kecelakaan serius tersebut terjadi ketika Kyuhyun, Leeteuk, Eunhyuk, dan Shindong kembali dari siaran Super Junior Kiss the Radio. Mobil mereka terbalik dan, Kyuhyun yang pada saat itu duduk di belakang kursi pengemudi, mengalami luka-luka yang paling parah. Kyuhyun mengalami patah tulang pinggul, juga patah tulang rusuk, luka-luka di wajah, juga memar-memar. Ia tidak sadarkan diri karena terkejut. Ia berada di ICU selama 6 hari, sebelum kemudian dipindahkan ke ruang perawatan normal. Pada tanggal 5 Juli 2007, setelah 78 hari menjalani perawatan, Kyuhyun diperbolehkan keluar dari rumah sakit.


Serial TV


  • Stage Of Youth (CCTV, 2009 - pendukung) 
  • Golden Fishery Radio Star (MBC, 2011)
  • Immortal Song 2 (KBS, 2011)
  • Super Junior Foresight (2010-2011) 
  • Explorando el Cuerpo Humano (2007) 
 
  • Kyu memiliki IQ 138 (*he's so smart)
  • Kyu mempunyai sedikit gangguan pendengaran pada telinga kirinya
  • Kyu gamer sejati. sudah bermain game semenjak kelas 3 SD
  • Kyu mempunyai lebih dari 50 julukan nama. dan julukan yang paling disukanya adalah "Gamekyu"
  • Kyu sangat suka salju
  • Kyu paling tidak bisa masak
  • Kyu tidak menyukai sayuran
  • Kyu kurang bisa menyetir motor atau mobil
  • Kyu pernah memenangkan medali emas di olimpiade matematika
  • Kyu salah satu member suju yang religious
  • Kyu pernah mengalami kecelakaan yang mengakibatkan patah tulang dan dia harus dirawat selama kurang lebih 78 hari
  • Kyu bergabung dengan Super Junior setelah 200 hari debut resmi Super Junior
  • Kyu hanya menjalani pelatihan selama 3 bulan sebelum masuk ke Super Junior (*bentar banget, beda jauh sama member lain yang bertahun-tahun)
  • Warna favorit Kyu adalah hitam, putih dan biru
  • Kyu menyukai wanita berambut panjang dan bermata besar
  • Kyu sangat menyukai drama saeguk Jumong, dia tidak pernah absen menontonnya
  • Kyu mengatakan bahwa ketika duduk di bangku sekolah dia sangat berat (*alias gemuk)
  • Setelah mengalami kecelakaan tahun 2007, berat Kyu turun 20 kg
  • Kyu adalah peminum terbaik ketiga di Super Junior (*ckckckc)
  • Kyu adalah satu-satunya member Super Junior yang masuk 20 atas vokalis pria terbaik di 2008 Mnet Korea
  • Teman terbaik Kyu adalah member sesama Super Junior, TVXQ, Max Changmin, Jonghyun CN.Blue, Victoria f (x) dan member SHINee 

Sabtu, 24 November 2012

MENGINTIP DUNIA ISLAM KOREA SELATAN



Telah diketahui bersama oleh dunia bahwa Korea merupakan salah satu negara yang cukup maju di bidang teknologi. Berbagai produk elektronik Korea dengan kualitas yang lux membanjiri berbagai negara. Meski begitu, terdapat satu hal yang sering luput di negeri gingseng ini dari sorotan khayalak, yakni kehidupan beragama di negeri ini. Tulisan ini akan secara ringkat menggambarkan kehidupan Islam di Korea berdasarkan pengalaman penulis.
Sebagaian besar masyarakat di korea tidak beragama (atheis), yang jumlahnya mencapai sekitar 45%. Kemudian, diikuti dengan pemeluk agama Budha (23%), Kristen (18%) dan Katolik (10%) secara berturut-turut [1]. Tidak lupa, terdapat satu masyarakat minoritas yang menganut agama tauhid yang berusaha untuk tetap eksis di tengah-tengah mayoritas masyarakat pada umumnya. Ya, kelompok minoritas tersebut adalah umat Islam. Islam pertama kali mulai dikenal di Korea sejak tahun 1955 dengan datangnya tentara Turki untuk misi perdamaian di bawah PBB. Mereka membangun sebuah tempat sholat sederhana dari tenda dan mengenalkan tentang Islam di Korea. Sejak saat itu, kaum muslimin mulai ada dan jumlahnya terus bertambah [2]. Meski demikian, sangat berbeda dengan di Indonesia, jumlah penduduk asli Korea yang beragama Islam sampai saat ini tidak lebih 0,1% dari sekitar 50 juta jiwa total populasi penduduk [3,4]. Di samping jumlah tersebut, terdapat sekitar 200.000 muslim pendatang dari berbagai negara di dunia, baik untuk bekerja, belajar, ataupun menetap di Korea [3].
Masjid
masjid di seoul

Masjid pertama yang dibangun di Korea adalah Seoul Central Masjid and Islamic Center yang berada di kota Itaewon. Masjid ini selesai dibangun dan dibuka untuk publik pada tahun 1974 [5]. Tidak hanya sebagai tempat sholat, di kompleks masjid juga dilengkapi dengan kantor, ruang kelas, sekolah, dan aula untuk konferensi. Hal ini dimaksudkan agar masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat sholat saja, namun juga sebagai pusat dakwah dan pendidikan. Sebagai contoh, program pengobatan gratis diadakan secara rutin untuk masyarakat umum di kompleks masjid ini. Segala kegiatan ibadah dan aktivitas dakwah dikoordinasi oleh Korean Muslim Federation (KMF). Mengingat sebagian besar jumlah kaum muslimin yang di Korea adalah pendatang, maka seluruh aktivitas ibadah di masjid meliputi sholat jumat, idul fitri dan yang lainnya, disampaikan dalam 3 bahasa, yakni arab, inggris dan korea.
Sampai sekarang ada sekitar 21 masjid/islamic center yang tersebar di beberapa pusat kota di Korea, yang seluruhnya dibawah koordinasi oleh KMF [6]. Selain masjid dan islamic center, beberapa universitas/perusahaan menyediakan ruangan untuk tempat sholat bagi mahasiswa maupun karyawannya. Adapun di sebagian besar tempat, tidak pernah dijumpai tempat sholat khusus, sehingga kebanyakan kaum muslimin menjalankan sholat saat datang waktunya di mana saja, asalkan suci.
Makanan
Untuk mendapatkan makanan halal di negeri ini tidak sulit. Hampir di setiap kompleks masjid, terdapat toko muslim yang menyediakan berbagai macam makanan halal dari berbagai negara. Di samping itu, terdapat toko khusus yang menjual daging halal yang disembelih secara islami.
Terkait makanan kemasan produksi Korea, perlu kehati-hatian dalam memilih, karena sebagian besar makanan kemasan mengandung babi atau turunannya. KMF sudah mengeluarkan list makanan-makanan kemasan yang sudah dicek kehalalannya. Terdapat list makanan yang bisa dikonsumsi secara aman dan makanan yang mengandung yang haram. Adapun di luar list tersebut, pembeli harus mengecek sendiri kandungan penyusun makanan tersebut.
Masyarakat korea sangat gemar untuk makan daging. Sehingga sebagian besar restoran memiliki menu utama daging, baik babi, sapi, maupun ayam. Mengingat penyembelihan sapi dan ayam tidak mengikuti syariat Islam, kaum muslimin cenderung memilih menu sayuran dan ikan tatkala mengikuti jamuan makan bersama di restoran korea. Adapun di sekitar kompleks masjid/islamic center, terdapat banyak sekali restoran yang menyajikan makanan halal dari berbagai negara.
Budaya
Ada dua hal positif yang sangat kentara di kehidupan masyarakat Korea, yakni kerja keras dan kebersamaan. Hal ini berlaku untuk setiap komunitas, baik universitas, perusahaan, maupun yang lainnya. Namun begitu, kedua hal tersebut bisa menjadi masalah bagi seorang muslim jika tidak bisa hati-hati dalam bersikap. Terkait yang pertama, bagi sebagian besar orang Korea yang tidak beragama, kehidupan hanya untuk mendapatkan kesenangan hidup. Tidak ada hal khusus lain setelahnya. Oleh karena itu, sebagian waktu mereka hanya untuk mengejar tujuan ini. Tidak aneh jika dijumpai sebagian dari mereka cenderung menerapkan hal tersebut kepada bawahannya, baik karyawan maupun mahasiswa. Sehingga, untuk beberapa kasus, banyak diantara karyawan atau mahasiswa yang bekerja di luar jam wajib kerja untuk mengejar tuntutan hasil maksimal. Hal ini kadang melalaikan kewajiban mendasar untuk urusan akherat. Sehingga, pandai dalam mengatur waktu adalah kunci utama untuk mendapatkan kesuksesan, baik di dunia dan akherat.
Untuk yang kedua, terkait kebersamaan. Dalam beberapa kesempatan, kegiatan bersama sangat sering dilakukan. Hal ini cukup baik untuk meningkatkan keakraban antar anggota dalam komunitas tersebut. Namun begitu, tidak semua kebersamaan bebas dari masalah. Salah satu yang sangat kentara adalah saat kegiatan makan bersama dalam situasi tertentu, misalnya menyambut anggota baru, liburan akhir tahun, atau yang lainnya. Jika sekedar jamuan makan bersama saja, tentu tidak menjadi masalah, karena seorang muslim dapat memilih menu sayuran atau ikan. Namun, sudah menjadi hal yang lumrah, bahwa jamuan makan di negeri ini juga diiringi dengan sajian khomr. Adalah suatu hal yang sudah umum, menurut budaya di Korea, di mana seorang bawahan, termasuk murid dalam hal ini, harus menuangkan khomr ke gelas atasannya. Hal ini tentu tidak patut dilakukan bagi seorang muslim. Ditambah lagi, setelah selesai makan di restoran, biasanya dilanjutkan dengan pergi bersama ke bar untuk menyanyi bersama atau sekedar ngobrol, tentu ditemani dengan khomr lagi. Oleh karena itu, penolakan secara halus dengan menjelaskan secara baik harus dilakukan,
Menjadi Muslim di Korea
Bagaimanakah menjadi seorang muslim di Korea? Menurut hemat penulis, sebagai seorang pendatang, menjadi seorang muslim dan tinggal di Korea tidaklah sulit (meski juga tidak bisa dikatakan mudah). Secara umum, tidak ada hambatan berarti untuk menjalankan segala aktivitas ibadah. Di samping itu, untuk mendapatkan makanan yang halal dan baik, juga tidak sulit. Di sisi lain, masyarakat Korea cenderung tidak terlalu peduli dengan masalah agama, dan menghormati pemeluk agama lain. Sehingga, jika mereka mengetahui ada seorang yang ingin menjalankan ibadah dengan baik, mereka tidak akan ambil pusing dan beberapa diantaranya akan cenderung untuk mendukung (dengan menyediakan tempat dan yang lainnya). Meski demikian, sangat boleh jadi ada beberapa kasus yang berbeda dari hal ini di luar sepengetahuan penulis.
Bagaimana dengan penduduk asli? Hasna Bae, seorang mahasiswa (23 th) menyebutkan bahwa menjadi seorang muslimah di Korea tidak bisa dikatakan mudah. Hal ini dikarenakan jumlah kaum muslimin sangat sedikit, sehingga perbedaan cara hidup, baik dalam pakaian, makanan atau hal lainnya menjadikan mereka sangat kentara dan menjadi pusat perhatian dibandingkan yang lainnya. Yu Hyun Il (22 th), presiden asosiasi mahasiswa muslim di Hankook University of Foreign Studies (HUFS), menyebutkan bahwa hal yang paling sulit bagi dia adalah terkait dengan makanan dan minum khomr di bar. Terkait makanan, dia hanya bisa memilih menu sayuran dan ikan saat makan di restoran. Di samping itu, dia tidak pernah diajak pergi bersama ke bar, karena dia tidak ikut minum khomr. Jika dia ikut, terkadang suasana menjadi aneh dan tidak menyenangkan. Hal laen yang sangat berat dirasakan adalah menghilangkan opini masyarakat tentang Islam. Tatkala ada berita tentang pengeboman yang mengatasnamakan Islam dan jihad, sebagai contoh serangan 11 September di Amerika, masyarakat awam berfikir bahwa Islam mengajarkan kekerasan dan pengeboman untuk jihad. Banyak masyarakat awam Korea yang tidak tahu, menjadi takut dan cenderung menjauhi Islam dan pemeluknya karena hal ini. Oleh karena itu, sebagai penduduk asli yang beragama Islam, mereka berusaha keras menjelaskan kepada masyarakat awam bahwa Islam sangat melarang kekerasan, pengeboman dan hal semacamnya. Dan alhamdulillaah, Lee Ju-hwa, Ketua Dakwah dan Pendidikan KMF, menyebutkan bahwa sebagian besar masyarakat Korea sekarang bisa memahami [2]. Meski hidup sebagai seorang muslim bagi warga asli Korea terlihat berat, merea sangat bangga menjadi seorang muslim. Hasna bae, yang sedang kuliah di bidang metal design, menyebutkan bahwa dia mencari pekerjaan di bidang tersebut tanpa mengenyampingkan agamanya. Saat dia di tanya, “Apakah Anda akan menyembunyikan keyakinan Anda untuk mendapatkan pekerjaan?” Dia menjawab, “Never. I do not want to work for a company that doesn’t respect its employee’s religion anyway” [3].
—————————————-
ditulis oleh Dwi A, mahasiswa Korea Institute of Science and Technology, Korea.
 Sumber: http://muslim.or.id/jejak-islam/gambaran-ringkas-islam-di-negeri-gingseng.html

HIRTORY of ISLAM in KOREA

History of Islam in Korea
Early Introduction Stage
Korea was full of poverty, sorrow and pain resulted from Korean War which broke out on June 25, 1950. In such ruins of war, Islam began planting its seeds by brother Zubercoch and Abdul Rahman who participated in the Korean War as military service members of the Turkish Army of the United Nations stationed in Korea. During his service he built a Quonset hut used as Masjid, where he preached Islamic doctrine to the Korean People.

The Turkish Army taught the Korean people at the Masjid Tent built at the refugees' villages the teaching of Islamic monotheism during the Korean War, while the Korean people devoted themselves to religious lives in the dark and ruined sorroundings wishing for bright future trusting Allah.

Preparatory State
As a first step towards an effective Islamic work in Korea, the early Muslim brothers organised a Korea Muslim society. This Islamic society elected Almarhum Muhammad Umar Kim Jin Kyu as president.

Later, the leaders of the Korean Muslim were invited to visit Islamic Countries and some of the Korean Muslims were sent to Muslim College in Malaysia to be trained as future Islamic workers and leaders.

Malaysian Delegations led by Vice Minister Tunku Abdul Razak and his wife, visited the site of the proposed masjid. Later on Haji Mohammad Nuh, a Malaysian government officer, saw that a permanent base should be erected to carry out dawah activities.

So, with the Malaysian government's donation of $33,000, he handed over the money to the Korean Muslim Community to build a masjid in 1963. Unfortunately, the construction of the masjid could not be completed due to various reasons among them were the inflation.

Settled Stage
It was not an easy task to make a base for dawah activities. Many difficulties had to be endured and solved.

But despite all these, the dedicated early Muslims tried very hard to promote Islam, with full faith in the One and Only God. They were successful in converting the Korean Islam into Korean Islamic Foundation which was approved by the Korean Government and was officially registered at the Ministry of Culture and Information. (Registration no. 114, March 13, 1967)

Thus, Korean Muslim began to make ways for active dawah work and managed to open a new era for muslims in Korea with the will of Allah.

Take Off State
The Korean Muslims' long dream, the construction of Central Masjid was materialized in 1976. The opening of Central Masjid and Islam Center were the most important turning points for the history of Korean Muslims. At the opening ceremony, 55 representativesof around 20 countries glorified the dream of Korean Muslims, and the magnificant opening ceremony served as an outburst of sudden increase in the number of Korean Muslims.

The opening of the first Masjid of Korea contributed to rapid development of Islam in Korea. Foreign Dignitaries (V.I.P) who participated in the ceremony visited the then Prime Minister Choi Gyu Hwa to perform a role of raising the interest in Islam.

In the mean time , the Korean Muslim's mission had made piligrimage to Mecca to inspire the people with the Islamic belief and to perform faithful duties in 1979, and the Korean Muslims spurred the propagation activities in Korea taking the opportunity of so called "Boom of Middle East"(1974-1980) by raising the interest in the Middle East and Islam.

Pilgrimage to the Holy Land
The Korean Muslims are not lazy in making pilgrimage to the holy land, one of the 5 Duties of Islam. Every year the Korean Muslims perform the holy duty by organizing the piligrims group. The first pilgrimage was led by Haji Subri Seo Jung Gil in 1960. One of the largest groups ever performed Haji was in 1978 with 130 person in 1979, 104 persons managed to perform the pilgrimage.

Chronology

    1955 (September): Imam Zubercoch and Abdul Rahman, Participated in the Korean War as military service members, reached Quran for the first time in Korea.

    1955 (October): Korean Muslim Committee started (Umar Kim Jin Kyu as Chairman: Imam and Secretary General uhammad Yoon Doo Young)

    1961 (September): 14 men mission headed by Senator Ubaidulla of Malaysia stayed in Korea for 13 days.

    1962 (August): The Malaysian Prime Minister Tunku Abdul Rahman donated $33,000 for the construction fund of Central Masjid of the Korean Muslim

    1963 (October): The Malaysian Speaker brother Haji Muhammad Noh visited Korea in (promised to propose to the Malasian government for the development of Korean Muslim)

    1967 (March): Korea Islam Foundation approved by Ministry of Culture and Information of Korea (Approval No. 114, March 3, 1967)(Chairman Suleiman Lee Hwa Shik), Secretary General Adul Aziz Kim Il Cho)

    1974 (December): Through the good offices of late President Park Jung Hee, 1,500 m2 of land was donated as building site for Central Masjid.

    1974 (May): Construction of Seoul Central Masjid and Islamic Center were completed and opened.

    1976 (December): Busan Temporary Masjid opened, Br. Kim Myung Hwan began to perform dawah work.

    1976 (March): Korea Islamic Cultural Centre Installed and being operated in Jeddah, Saudi Arabia

    1978 (April): Temporary Masjid opened at Yok-ri Gwangjoo-eup, Gyunggi-do, Korea: brother Abdullah Jun Deuk Lin began to preach Islam to the people.

    1978 (October): The largest pilgrimage group of 132 persons went to perform the holy pilgrimage for the first time in Korean History; Kuwait Temporary Masjid opened.

    1980 (May): The then prime Minister Choi Gyu Hwa promised to King Khalid of Saudia Arabia to donate the land for the construction of Korea Islamic College during the joint comminique.

    1980 (July): 130 thousand Pyongs of land was donated for the construction of Islamic College in Yongin, Gyunggi-do, Korea.

    1980 (September): Opening ceremony of Pusan Al-Fatah Masjid was held

    1981 (June): Opening ceremony of Kwang-Ju Masjid was held

    1982.(August): Indonesia Branch was established

    1983 (August): W.A.M.Y. Seoul Regional Camp was held under the auspices of O.I.C. & W.A.M.Y.

    1984 (August): W.A.M.Y. Local Muslim Camp was held.

    1985.(July): The 1st Leadership Training Camp was held

    1985 (August): The 2nd W.A.M.Y. Local Muslim Camp was held

    1986.(April): Opening ceremony of Anyang Rabita Al-Alam Al-Islamic Masjid was held

    1986 (September): Opening ceremony of Jeon Joo Abu Bakr sidiq masjid was held

    1987 (August): 87 W.A.M.Y. Local Muslim Camp was held

    1988 (August): 88 W.A.M.Y. Local Muslim Camp was held

Sejarah Islam di Korea

Awal Pendahuluan TahapKorea penuh kemiskinan, kesedihan dan rasa sakit akibat Perang Korea yang meletus pada tanggal 25 Juni 1950. Dalam reruntuhan seperti perang, Islam mulai menanam bijinya oleh saudara Zubercoch dan Abdul Rahman yang berpartisipasi dalam Perang Korea sebagai anggota dinas militer dari Angkatan Darat Turki PBB ditempatkan di Korea. Selama bekerja ia membangun sebuah gubuk Quonset digunakan sebagai Masjid, di mana ia berkhotbah doktrin Islam kepada Rakyat Korea.
Tentara Turki mengajarkan orang-orang Korea di Tenda Masjid dibangun di desa-desa para pengungsi 'ajaran monoteisme Islam selama Perang Korea, sedangkan orang Korea mengabdikan diri untuk kehidupan keagamaan di sorroundings gelap dan roboh berharap untuk masa depan yang cerah mempercayai Allah.
 
Persiapan NegaraSebagai langkah pertama menuju sebuah karya Islam yang efektif di Korea, saudara-saudara Muslim awal menyelenggarakan Korea Muslim masyarakat. Ini masyarakat Islam terpilih Almarhum Muhammad Umar Kim Jin Kyu sebagai presiden.
Kemudian, para pemimpin Muslim Korea diundang untuk mengunjungi negara-negara Islam dan beberapa Muslim Korea dikirim ke Universitas Muslim di Malaysia untuk dilatih sebagai pekerja masa depan Islam dan pemimpin.
Delegasi Malaysia dipimpin oleh Wakil Menteri Tunku Abdul Razak dan istrinya, mengunjungi situs dari masjid yang diusulkan. Kemudian Haji Mohammad Nuh, seorang petugas pemerintah Malaysia, melihat bahwa basis permanen harus didirikan untuk melaksanakan kegiatan dakwah.
Jadi, dengan bantuan pemerintah Malaysia sebesar $ 33.000, ia menyerahkan uang itu kepada Komunitas Muslim Korea untuk membangun masjid pada tahun 1963. Sayangnya, pembangunan masjid tidak dapat diselesaikan karena berbagai alasan antara mereka adalah inflasi.
 
Mantap TahapItu bukan tugas yang mudah untuk membuat dasar untuk kegiatan dakwah. Banyak kesulitan harus bertahan dan dipecahkan.
Tapi terlepas dari semua ini, umat Islam awal berdedikasi berusaha sangat keras untuk mempromosikan Islam, dengan keyakinan penuh pada Tuhan Yang Maha Esa. Mereka berhasil mengkonversi Islam Korea ke Yayasan Islam Korea yang telah disetujui oleh Pemerintah Korea dan secara resmi terdaftar di Departemen Kebudayaan dan Informasi. (Registrasi no 114,. 13 Maret 1967)
Dengan demikian, Korea Muslim mulai membuat cara untuk pekerjaan dakwah aktif dan berhasil membuka era baru bagi Muslim di Korea dengan kehendak Allah.
 
Take Off NegaraMimpi panjang Kaum Muslim Korea, pembangunan Masjid Tengah mulai diwujudkan pada tahun 1976. Pembukaan Tengah Masjid dan Islam Pusat adalah titik balik yang paling penting bagi sejarah Korea Muslim. Pada upacara pembukaan, 55 representativesof sekitar 20 negara dimuliakan impian Muslim Korea, dan upacara pembukaan magnificant menjabat sebagai ledakan peningkatan mendadak dalam jumlah Muslim Korea.
Pembukaan Masjid pertama Korea memberikan kontribusi terhadap perkembangan pesat Islam di Korea. Tokoh-tokoh asing (VIP) yang berpartisipasi dalam upacara mengunjungi Perdana Menteri Choi Gyu Hwa untuk melakukan peran meningkatkan minat dalam Islam.
Dalam waktu yang berarti, misi Muslim Korea telah membuat piligrimage ke Mekah untuk menginspirasi orang-orang dengan keyakinan Islam dan untuk menjalankan tugas yang setia pada tahun 1979, dan Muslim Korea mendorong kegiatan propagasi di Korea mengambil kesempatan dari apa yang disebut "Boom Tengah Timur "(1974-1980) dengan menaikkan kepentingan di Timur Tengah dan Islam.
 
Ziarah ke Tanah SuciPara Muslim Korea tidak malas dalam membuat ziarah ke tanah suci, salah satu dari 5 Tugas Islam. Setiap tahun umat Islam Korea melakukan tugas suci dengan mengorganisir kelompok piligrims. Ziarah pertama dipimpin oleh Haji Subri Seo Jung Gil pada tahun 1960. Salah satu kelompok terbesar yang pernah dilakukan Haji adalah pada tahun 1978 dengan 130 orang pada tahun 1979, 104 orang berhasil menunaikan ibadah haji.
 
Kronologi

    
1955 (September): Imam Zubercoch dan Abdul Rahman, Berpartisipasi dalam Perang Korea sebagai anggota dinas militer, mencapai Quran untuk pertama kalinya di Korea.

    
1955 (Oktober): Korean Muslim Komite mulai (Umar Kim Jin Kyu sebagai Ketua: Imam dan Sekretaris Jenderal uhammad Doo Yoon Young)

    
1961 (September): 14 orang misi yang dipimpin oleh Senator Ubaidulla dari Malaysia tinggal di Korea selama 13 hari.

    
1962 (Agustus): Perdana Menteri Malaysia Tunku Abdul Rahman menyumbangkan $ 33.000 untuk dana pembangunan Masjid Sentral Muslim Korea

    
1963 (Oktober): The Speaker Malaysia saudara Haji Muhammad Noh mengunjungi Korea (berjanji untuk mengusulkan kepada pemerintah Malasian untuk pengembangan Korea Muslim)

    
1967 (Maret): Korea Islam Yayasan disetujui oleh Departemen Kebudayaan dan Informasi Korea (Persetujuan No 114, 3 Maret 1967) (Ketua Suleiman Lee Hwa Shik), Sekretaris Jenderal Adul Aziz Kim Il Cho)

    
1974 (Desember): Melalui kantor yang baik akhir-akhir ini Presiden Park Jung Hee, 1.500 m2 tanah disumbangkan sebagai membangun situs untuk Central Masjid.

    
1974 (Mei): Konstruksi Seoul Central Masjid dan Islamic Center telah selesai dan dibuka.

    
1976 (Desember): Busan sementara Masjid dibuka, Br. Kim Myung Hwan mulai melakukan pekerjaan dakwah.

    
1976 (Maret): Korea Islamic Cultural Centre Terpasang dan dioperasikan di Jeddah, Arab Saudi

    
1978 (April): Masjid sementara dibuka pada Yok-ri Gwangjoo-eup, Gyunggi-do, Korea: saudara Abdullah Deuk Juni Lin mulai memberitakan Islam kepada orang-orang.

    
1978 (Oktober): Kelompok ziarah terbesar dari 132 orang pergi untuk melakukan haji untuk pertama kalinya dalam sejarah Korea, Kuwait Masjid Temporary dibuka.

    
1980 (Mei): Menteri kemudian Perdana Choi Gyu Hwa berjanji kepada Raja Khalid dari Saudia Arabia untuk menyumbangkan tanah untuk pembangunan Islamic College Korea selama comminique sendi.

    
1980 (Juli): 130 ribu Pyongs tanah disumbangkan untuk pembangunan Islamic College di Yongin, Gyunggi-do, Korea.

    
1980 (September): Pembukaan upacara Pusan ​​Al-Fatah Masjid diadakan

    
1981 (Juni): Pembukaan upacara Kwang Ju-Masjid diadakan

    
1982 (Agustus):. Indonesia Cabang didirikan

    
1983 (Agustus): W.A.M.Y. Seoul Regional Camp diadakan di bawah naungan OKI & W.A.M.Y.

    
1984 (Agustus): W.A.M.Y. Camp Muslim lokal diadakan.

    
1985 (Juli):. The 1st Kepemimpinan Camp Pelatihan diadakan

    
1985 (Agustus): The 2nd W.A.M.Y. Camp Muslim setempat diadakan

    
1986 (April):. Pembukaan upacara Anyang Rabitah Al-Alam Al-Islam Masjid diadakan

    
1986 (September): Pembukaan upacara Jeon Joo Abu Bakar sidiq masjid diadakan

    
1987 (Agustus): 87 W.A.M.Y. Camp Muslim setempat diadakan

    
1988 (Agustus): 88 W.A.M.Y. Camp Muslim setempat diadakan


 Sumber: 
  •  http://islamkorea.org/index.php?mid=historyislamkorea                
  •  google terjemah